"Musyrifku... Inspirasiku..."

Ustadz Zainuri Muhammad, tiba-tiba saya kok kangen sama antum?

Masih saya ingat betul bagaimana ketika itu antum jauh-jauh datang dari Gresik ke Surabaya hanya untuk mehalaqahi kami.

Saya masih ingat betul bagaimana ketika itu kita janjian untuk halaqah pukul 19.30 WIB namun antum  sudah standbye di tempat halaqah sekitar pukul 19.00 WIB.

Saya juga masih ingat betul jawaban antum bagaimana ketika saya bertanya,

"Lho ustadz kok udah dateng, kan halaqahnya pukul 19.30?"

Dengan senyum yang khas antum menjawab,

"Iya, akhi... Dijanjikan Allah syurga harus semangat!"

Masya Allah, jawaban yang saat di mana ketika saya baru saja mengenal dakwah ini benar-benar tersentak kagum dengan semangat dakwah untuk melanjutkan kehidupan Islam yang sungguh luar biasa.

Sungguh antum telah menukar kehidupan dunia yang semu dan menipu  ini dengan kehidupan akhirat yang kekal abadi.

Saya kangen antum, ustadz... Kangen nasihat-nasihat antum yang senantiasa membuat saya termotivasi untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah.

Tak terasa saat ku menulis kisah ini pun pipiku sudah basah dengan linangan air mata tersebab merasa masih belum bisa memiki kepribadian seperti antum, belum bisa melaksanakan seluruh nasihat-nasihat antum yang penuh dengan makna itu. Uhibbuka fillah ya ustadzi... Jangan lupakan namaku dalam bait doa-doamu...
Previous
Next Post »
Thanks for your comment